Jumat, 14 Maret 2014

Berapa Besar Jagad Raya Kita?



Rasanya Bumi yang kelilingnya 40.000 km ini sangat besar bagi kita. Untuk pergi ke Amerika atau Afrika saja jauh sekali. Apalagi jika sampai harus ke Antartika.

Tapi coba kita lihat besar Bumi kita dengan ciptaan Allah lainnya. Ternyata tidak ada apa-apanya. Bahkan bintang yang terbesar pun hanya satu titik dibanding Galaksi, Cluster, Super Cluster, Jagad Raya.

Tapi di atas semua itu kita harus yakin bahwa Allah pencipta Semesta Alam jauh lebih besar dari semua itu. Allah Maha Besar!

Pada waktu benda-benda angkasa ini diperbandingkan



Ukuran Bumi dibanding Planet Jupiter



kita menjadi sadar betapa kecilnya bumi dan kita para penghuninya.


Ukuran Matahari dibanding Bintang Arcturus



Ukuran Matahari dibanding Bintang Antares.
Di sini matahari hanya sebesar debu!
Diameter Antares 804.672.000 km.
Dalam skala ini bumi kita tidak kelihatan lagi

Antares adalah bintang ke 15 yang paling terang di angkasa.
Jaraknya lebih dari 1000 tahun cahaya dari bumi.
Kalau anda menganggap Antares sudah sangat besar, ternyata bintang itu masih belum apa-apa dibanding dengan galaksi seperti Galaksi Bimasakti yang terdiri dari ratusan milyar bintang dengan lebar hingga 100 ribu tahun cahaya (1 detik cahaya=300.000 km).



Galaksi itu pun tidak seberapa jika dibanding dengan Cluster (Kumpulan) Galaksi yang terdiri dari ribuan Galaksi.


Tapi di atas Cluster masih ada Super Cluster yang terdiri dari ribuan Cluster. Ribuan Super Cluster akhirnya membentuk jagad raya.


Saat ini diperkirakan Jagad Raya (Universe) lebarnya 30 milyar tahun cahaya. Tapi ini cuma angka sementara mengingat teleskop tercanggih saat ini “cuma” bisa mencapai jarak 15 milyar tahun cahaya!

Jika dunia ini begitu luas, maka Allah menegaskan bahwa akhirat itu lebih baik dan lebih kekal. Jauh lebih luas lagi dari dunia!


“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” [Al Baqarah 255]

"Katakanlah: Kepunyaan siapakah apa yang ada di langit dan di bumi?" "Katakanlah: Kepunyaan Allah. Dia telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang. Dia sungguh-sungguh akan menghimpun kamu pada hari kiamat yang tidak ada keraguan terhadapnya. Orang-orang yang merugikan dirinya, mereka itu tidak beriman." (Al-An’am, 6:12)


"Katakanlah: Kepunyaan siapakah apa yang ada di langit dan di bumi?" "Katakanlah: Kepunyaan Allah. Dia telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang. Dia sungguh-sungguh akan menghimpun kamu pada hari kiamat yang tidak ada keraguan terhadapnya. Orang-orang yang merugikan dirinya, mereka itu tidak beriman."  (Al-An’am, 6:12)


 "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang ada tanda-tanda bagi orang yang berakal. Yaitu orang-orang yang mengingat Allah dalam keadaan berdiri atau duduk atau berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata: Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka" (Ali 'Imran: 190-191).


Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi lebih besar daripada penciptaan manusia akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (QS. Al Mu'miin : 57.)


Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berpikir. (QS. Al-Jaatsiyah, 45: 13)


Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya kami benar-benar meluaskannya (Surat adh-Dhariyat: 47)Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar pada garis edarnya (Surat al-Anbiya, 33).


Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui (Surah Ya Sin, 38)


Lalu .. . .
siapakah kita?
apakah tujuan hidup kita?
Apa yang membuat hidup kita, manusia, berharga?
Masihkah kita bisa menepuk dada & berkata “inilah aku!”…??

Maha Besar Allah Tuhan Pencipta Alam!